Nama : JODY PRAMOJA
Nim : 11901209
LAPORAN BACAAAN
MAGANG 1
Meskipun terdapat banyak faktor, berbagai studi yang dilakukan satu dekade belakangan menunjukkan bahwa kepemimpinan di level sekolah adalah salah satu faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi kinerja siswa.
Tim peneliti dari Stanford University, Amerika Serikat, yang mengobservasi 1.800 sekolah di tujuh negara termasuk Brasil dan India, menemukan bahwa perbedaan antara sekolah dengan performa tinggi dan rendah hampir 50%-nya sendiri ditentukan oleh kualitas dan kebijakan dari kepala sekolah.
Jadi dalam menentukan performa sekolah atau performa siswa, itu sangat berpengaruh dari perannya kepala sekolah dari sekolah tersebut .
Sayangnya, di Indonesia sendiri hingga kini peran kepala sekolah masih dianggap sekadar pekerjaan administratif dan kebanyakan tidak terlibat dalam upaya perbaikan kualitas pengajaran.
Padahal kita ketahui bahwa Kepala sekolah adalah leader sebagai administrator, supervisor dan sebagai manajer dimana kepala sekolah telah melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan mengoordinasikan dalam suatu program sekolah dengan baik.
Oleh karena itu kepala sekolah sangat menentukan sekali dalam menuju sekolah yang berkembang dalam mengerakkan seluruh bidang di sekolah baik itu eksternal maupun internal.
Karena kita ketahui bahwa manajemen sekolah adalah sistem tata kelola yang diterapkan disekolah secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan, misalkan: pendidikan yang baik, prestasi yang meningkat, peningkatan sarana dan prasarana. Contoh dalam aspek internal kepala sekolah harus hebat dalam mengelola perpustakaan, laboratorium, saran fisik lainnya, sumber dana, pelaksanaan evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru, murid.
Sedangkan manajemen dalam aspek eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar sekolah seperti masyarakat, dewan pendidikan, dinas pendidikan maupun pihak lain yang terkait dengan fungsi sekolah.
Kita bisa liat dari hasi riset oleh tim SMERU bahwa sangat sedikit dari kepala sekolah tersebut - hanya 26% - yang berinisiatif mengamati proses belajar di dalam kelas, setidaknya sekali dalam satu bulan.
Ironisnya, tim SMERU juga menemukan bahwa mayoritas kepala sekolah sudah merasa puas dengan kinerja guru-guru yang tergolong buruk – 2,5 dari 8,0 berdasarkan instrumen SMERU.
Bahwa bisa dikatakan ini salah satu masalah dari kurangnya performa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, karena kurangnya adil seorang pemimpin atau kepala sekolah dalam memperhatikan perbaikan kualitas pengajaran di sekolah tersebut.
Bisa jadi sebagaian kepala sekolah saat ini kurangnya mengetahui fungsi dan peran dari kepemimpinan dalam membangun manajemen sekolah .
Padahal penerapan manajemen dalam pendidikan sangatlah penting, karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia, bahkan merupakan salah satu dinamisator pembangunan itu sendiri, sehingga dapat dikatakan manajemen pendidikan merupakan sub sistem dari manajemen pembangunan nasional.
![]() |
Bisa kita lihat artikel yang dilansir diatas menurut menteri keuangan alokasi dana pendidikan sudah cukup besar namun permasalahan pendidikan tidak hanya dapat diselesaikan dari sisi anggaran saja, yang menjadi persoalan adalah masalah manajemen dan efektivitas belajar anak di sekolah.
Di Indonesia sendiri terlihat jelas bahwa rendahnya mutu/kualitas pendidikan disebabkan oleh peran dan kepemimpinan kepala sekolah sebagai top leader. Jika dilihat dari besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah serta pentingnya kemimpinan tersebut dalam meningkatkan kinerja guru dan seluruh warga sekolah, maka usaha yang maksimal diperlukan dalam proses panjang yang telah direncanakan atau diprogram dengan baik. Namun kenyataan yang ada tidak sedikit kepala sekolah yang hanya berperan sebagai pimpinan formalitas dalam sebuah sistem atau hanya sekedar sebagai pemegang jabatan struktural sambil menunggu masa purna tugas.
Padahal dari fungsi dari kepala sekolah dengan kepemimpinannya diharapkan mampu mengembangkan dan mengubah manajemen sekolah. Seorang kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan menghadapi tanggung jawab yang berat, untuk itu harus memiliki persiapan memadai, baik mental maupun psikologis dalam mengemban tugasnya, terutama dalam menghadapi segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi untuk menciptakan dan memberikan kenyamanan bagi guru dan siswa di sekolah.
Namun saat ini masih ada kepala sekolah yang memiliki kekurangan dalam wawasan, mental yang rendah, kurangnya dalam bersosialisasi yang seharusnya seorang pemimpin itu bisa berpengaruh kepada kepemimpinannya menjadi tidak tercapai atau terpenuhi.
Dari permasalahan diatas bisa kita katakan bahwa perlunya dilakukan upaya-upaya perbaikan salah satunya menyelenggarakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
Karena secara umum manajemen Berbasis Sekolah ini merupakan model pengelolaan yang memberikan sifat otonomi yaitu kewenangan atau tanggung jawab besar terhadap sekolah itu sendiri, maka hal tersebut bisa membuat dorongan partisipasi dari guru, siswa, kepala sekolah atau warga sekolah lainnya seperti orangtua siswa ataupun dari masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan kebijakan nasional serta peraturan perundang-undangan.
Dari pengalaman yang ada bahwa permasalahan yang dihadapi kepala sekolah dalam manajemen bukan hanya dari agaran saja, yang mana sudah dinuklir oleh kementerian keuangan bahwa alokasi dana untuk pendidikan cukup besar namun emang bukan dari angaran saja yang menjadi sebuah masalah.
Jadi, dalam manajemen sekolah efektif warga sekolah beserta fungsinya sangatlah penting seperti kita ketahui fungsi dari kepala sekolah adalah mengambil kebijakan dalam jangka yang panjang contohnya seperti kepala sekolah merencanakan agaran yang akan dibutuhkan di sekolah tersebut.
Adapun fungsinya guru yaitu seorang guru harus mempunyai profesional dalam mengajar karena dengan kreatif dan cemerlangnya guru dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting terhadap rangsangan minat belajar siswa, dan seorang guru selalu berupaya meningkatkan kualitas belajar mengajar di dalam kelas.
Serta peserta didik adalah individu yang dididik, adapun kualitas dari peserta didik bisa dilihat dari hasi pembelajaran seperti dari nilai akhir dan perubahan sikap atau tingkah laku. Karena tujuan hakikat dari pendidik bukan hanya menciptakan anak didik yang pintar saja namun yang paling utama bagaimana seorang pendidik merubah akhlak peserta didik menjadi baik.
Maka seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang melayani diantaranya mengakuinya keberadaan guru dengan empati, bersifat terbuka saling menerima saran dan nasehat, dan pemimpin harus mengembangkan manajemen sekolah efketif bukan hanya tertuju pada perbaikan proses belajar saja karena jika manajemen sekolah itu baik maka proses belajar mengajar pun pasti efektif.
Dari masalah diatas dapat dikatakan bahwa masalah dalam menjalankan manajemen sekolah bukan hanya dari segi agaran namun juga terhadap mutunya proses dalam pembelajaran oleh karenanya seorang kepala sekolah harus lebih bijak dalam bertindak supaya masalah-masalah pendidikan yang ada di sekolah segera teratasi dengan mengupgrade kembali apa tujuan dari pendidikan nasional dalam manajemen sekolah efektif.
Adapun yang harus diperhatikan dan di berbaiki dalam manajemen yaitu, kepala sekolah harus mengatur kembali dalam hal manajemen keuangan, karena anggaran keuangan inilah yang mampu memfasilitasi sekolah dan mencukupkan kebutuhan yang ada di sekolah tersebut.
Bukan hanya itu saja kepala sekolah harus memiliki jaringan kerja sama dari eksternal atau di luar sekolah, jika hal tersebut terlaksanakan maka mudahnya pembangunan untuk sekolah tersebut, misalnya bekerja sama dengan perusahaan atau bank dan personal, walaupun subangsih tidak berupa tetap semua itu berfungsi dalam perkembangan di sekolah tersebut.
Namun yang bisa menyebabkan manajemen keuangan atau angaran bermasalah bukan hanya kekurangan angaran yang didapat biasanya hal ini dikarenakan dari masih adanya mental koruptor dari sebagaian pengelolaan, makanya jika ingin sekolah maju dan bisa tercapai sesuai tujuan pendidikan makan hilangkan mental-mental koruptor.
Bukan hanya itu saja sekolah bisa membuat unit-unit usaha yang bisa membantu meningkatkan pemasukan keuangan di internal sekolah.
Maka dari itu semua jika masalah-masalah ini tidak akan terjadi lagi atau terulang kembali maka, sebelum membentuk organisasi yang ada di sekolah pilihlah seorang pemimpin dengan melihat akhlak baiknya, karena seorang pemimpin bukan hanya kepiawaiannya saja dalam memimpin namun yang utama dilihat seorang yang akan dijadikan seorang pemimpin adalah yang berakhlak baik, memiliki sikap takut kepada Allah tuhan semesta alam, memiliki sikap jujur yang terpenting dan sikap saling menghargai dan saling menghormati.
Maka in syaa Allah dengan kita bijak dalam memilih pemimpin untuk organisasi yang ada di sekolah, maka tidak akan pernah dan salah dalam memilih dan akan merasa progress yang baik dalam perkembangan di sekolah tersebut.
Hal ini sangat penting untuk di ketahui oleh para calon pendidik atau calon guru yang nanti akan terjun langsung kelapangan pendidikan sekolah. Karena dengan pengalamanlah yang bisa membantu untuk menuju pendidikan sekolah yang lebih baik. Apalagi saat ini pendidikan terus bersiang secara global, secara ketat dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Bisa kita lihat bahwa indonesia untuk di Asia sendiri saja masih tertinggal jauh peringkat pendidikannya dari Malaysia dan Brunei darussalam, mudah mudahan pemerintah bisa mengatasi masalah-masalah yang menyebabkan menurunnya mutu dalam pendidikan atau terhambatnya menuju kualitas pendidikan yang baik, karena masalah-masalah yang bisa belum bisa diatasi pendidikan saat ini.
Semoga dengan semua ini lembaga pendidikan dapat termotivasi untuk meningkatkan kualitas atau mutu dalam pendidikan sehingga bisa menciptakan generasi-generasi yang berakhlak mulia dan pengatuhan yang tinggi, namun dengan semua itu masih banyak pemuda-pemudi yang sudah terdidik telah menujukan taringnya kepada dunia mengenai hasil risetnya atau hasil ciptaannya.
Dan semoganya nanti indonesia bisa menciptakan atau menghasilkan pendidik-pendidik yang baik yang nantinya mampu menjadikan para pendidik yang hebat yang bisa membuat kualitas pendidikan di indonesia bisa menyamai pendidikan di Asia yang sudah berkembang pesatnya dalam hal pendidikan.
Namun semoga itu bukan semudah kita membalikkan telapak tangan, pendidikan indonesia selalu berusaha memperbaiki masalah-masalah yang di hadapi seluruh sekolah yang ada di Indonesia, juga memperhatikan kepentingan-kepentingan yang di perlukan oleh kependidikan seperti fasilitas dan saran prasarana yang bisa membantu menunjang kualitas pendidikan di indonesia, karena bisa kita lihat masih banyak sekolah yang jauh dari kata berkecukupan seperti di daerah-daerah terpencil, yang sulit untuk dijangkau keberadaannya dengan masalah akes yang sulit dan akses internet yang tidak memadai, wajar saja kurangnya wawasan dan pengetahuan karena untuk bisa sekolah dan bisa menerima ilmu dari guru saja sudah cukup tanpa merasakan dunia pengetahuan yang luas seperti bisa mencari sumber belajar dari internet.
#RESEPECT_FOR_EDUCATION_INDONESIAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar