Senin, 14 Juni 2021

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM BAGI ERA MILENIAL

 Jody Pramoja 11901209


Pendidikan agama Islam merupakan proses untuk mempelajari agama Islam secara detail dan membentuk karakter generasi milenial menjadi sesuai dengan ajaran Islam. Munculnya teknologi yang semakin canggih dapat mempengaruhi karakter mereka karena tidak pernah dibekali dengan ilmu agama. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sangat dibutuhkan guna membentuk karakter (ahklak karimah).

Generasi milenial merupakan generasi yang lahir pada awal 2000. Anak muda sekarang banyak yang didominasi oleh generasi milenial. Oleh karena itu pendidikan agama Islam sangat penting di pelajari agar generasi milineal memiliki karakter yang baik. Ilmu pengetahuan umum juga penting namun lebih baik di seimbangkan dengan karakter yang baik.

Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek saja dari ajaran Islam secara keseluruhan. Karena, tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dan Islam, yaitu menciptakan pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya dan dapat mencapai kebahagiaan kehidupan bahagia dunia dan akhirat. Dalam konteks sosial masyarakat, bangsa, dan negara pribadi bertakwa ini dapat menjadi rahmatan lil-alamin, baik dalam skala kecil maupun besar tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam. Selain tujuan umum itu, terdapat pula tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam.

 Banyak generasi milenial pada zaman sekarang yang kurang mau memplajari ilmu agama Islam. Sebenarnyanya hal ini terjadi karena banyak faktor yang mempengaruhi dari keluarga, lingkungan, teman, dan pergaulan yang salah. Keluarga sebagai sebuah institusi mini yang dapat memberikan pemenuhan kebutuhan anak sebagai makhluk biopsiko-sosio-spritual dengan pengembangan kepribadiannya. Dengan kepedulian keluargalah juga kebutuhan akualisasi diri anak, yang merupakan puncak dari tahap pengembangan diri dari anak, sebelum anak bersikap dengan hal yang tidak diinginkan. Mendidik anak memerlukan materi kesabaran dan ilmu.

Pertama faktor keluarga, kita ketahui bahwa salah satu penentu seorang anak itu menjadi anak yang memiliki karakter yang baik, anak yang alhlakul kharimah itu tergantung dari keperdulian orang tua terhadap pentingnya pendidikan agama islam diusia dini. Jika orang tua paham masalah ini maka penerapan pendidikan agama islam diuisa dini sangat diperhatikan oleh semua orang tua. 

Terkadang kebanyakan orang tua, masih kurang perhatian terhadap pendidikan dalam keluarga atau pendidikan agama islam diusia dini kepada anak. Sehingga banyak orang tua yang menghasilkan anak yang tidak terdidik moral atau buta dalam hal syariat islam, apalagi di era milenial sekarang ini banyak anak-anak yang seharusnya masih dalam perhatian orang tua dalam mendidik, akan tetapi malah kebalikan seorang anak sudah memiliki kehidupan yang mandiri, dalam mengetahui hal apa pun tanpa peran orang tua salah satunya seorang anak yang sudah diberikan alat bantu yang cangih sekarang ini yaitu handphone.

Seorang anak bisa mengetahui semua hal, mengenai apapun hanya dalam satu genggam. Jadi orang tua merasa, bahwa di jaman era digital ini lebih mudah dalam mendidik anak, hanya dengan memberikan fasilitas seperti hp dan kouta internet saja sudah cukup untuk anak menjelajahi education, namun kesalahan dari orang tua mereka tidak pernah ikut serta dalam memerhatikan apakah seorang anak tersebut sudah menggunakan alat tersebut dengan benar atau tidak. 

Hampir 70% orang tua kurang mempedulikan anaknya, salah dalam  pendidikan agama, ada yang peduli dan mencoba disekolahkan ke lembaga pendidikan agama Islam namun, orang tua sendiri tidak memberikan contoh dari penerapan yang diajarkan agama. Apabila orang tua ikut serta memberikan contoh dan menerapkan maka anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang tua dan mnjadi kebiasaan.

Padahal dalam islam mengajarkan kepada orang tua, bagaimana cara mencetak generasi yang sholeh dan sholeha. Salah satunya hal yang paling mendasar dan paling utama dalam mencetak anak yang harus diperhatikan orang tua adalah berdoa kita ketahui bahwa doa merupakan senjatanya orang mukmin karena  tanpa doa, sangat tak mungkin tujuan mendapatkan anak shalih bisa terwujud. Karena keshalihan didapati dengan taufik dan petunjuk Allah. Sebagaimana dalam firman Allah azza wajala 

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَنْ يُضْلِلْ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A’rof : 178)

Karena hidayah di tangan Allah, tentu kita harus banyak memohon pada Allah agar kita bisa mendapatkan anak yang sholeh dan sholeha. Adapun contoh-contoh doa yang bisa kita amalkan dan sudah dipraktikkan oleh para nabi di masa silam sebagai berikut.

Doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

“Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100).

Doa Nabi Zakariya ‘alaihis salaam,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa] (QS. Ali Imron: 38).

Doa ‘Ibadurrahman (hamba Allah yang beriman),

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al-Furqan: 74)

Yang jelas doa orang tua pada anaknya adalah doa yang mustajab. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Abu Daud no. 1536, Ibnu Majah no. 3862 dan Tirmidzi no. 1905. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Oleh karenanya jangan sampai orang tua melupakan doa baik pada anaknya, walaupun mungkin saat ini anak tersebut sulit diatur dan nakal. Hidayah dan taufik di tangan Allah. Siapa tahu ke depannya, ia menjadi anak yang shalih dan manfaat untuk orang tua berkat doa yang tidak pernah putus-putusnya.

Namun bukan hanya itu saja yang perlu diperhatikan oleh orang tua, orang tua jangan hanya fokus kepada anaknya saja namun orang tua harus selalu memperbaiki diri juga, agar menjadi orang tua yang bertaqwa kepada Allah subahanu wata'ala.

Karena kita ketahui anak itu akan melakukan sesuatu dari apa yang dia lihat dan apa yang dia dengar, oleh karena itu orang tua harus menjadi contoh yang baik di lingkungan rumah, bagaimana kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholeh sedangkan sendiri masih terus bermaksiat, masih sulit shalat, masih enggan menutup aurat. Sebagian salaf sampai-sampai terus menambah shalat, cuma ingin agar anaknya menjadi shalih.

Sa’id bin Al-Musayyib pernah berkata pada anaknya,

لَأَزِيْدَنَّ فِي صَلاَتِي مِنْ أَجْلِكَ

“Wahai anakku, sungguh aku terus menambah shalatku ini karenamu (agar kamu menjadi shalih, pen.).” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1: 467)

Adapun hal lain yang harus diperhatikan orang tua dalam mendidik anak adalah bahwa Mendidik anak dengan cara-cara yang baik dan sabar agar mereka mengenal dan mencintai Allah, yang menciptakannya dan seluruh alam semesta, mengenal dan mencintai Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, yang pada diri beliau terdapat suri tauladan yang mulia, serta agar mereka mengenal dan memahami Islam untuk diamalkan. Ajarkanlah Tauhid, yaitu bagaimana mentauhidkan Allah, dan jauhkan serta laranglah anak dari berbuat syirik. Sebagaimanan nasihat Luqman kepada anaknya,

 وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ 

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau memperskutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.’” [Luqman: 13]

Perhatian orang tua kepada anaknya juga dalam hal akhlaknya. Anak harus diajarkan akhlak yang mulia, jujur, berkata baik dan benar, berlaku baik kepada keluarga, saudara, tetangga, juga menyayangi yang lebih kecil serta menghormati yang lebih tua, dan yang harus menjadi penekanan utama adalah akhlak (berbakti) kepada orang tua. Durhaka kepada kedua orang tua termasuk dosa besar yang paling besar setelah syirik (menyekutukan Allah). Orang tua haruslah memberikan teladan kepada anaknya dengan cara dia pun berbakti kepada orang tuanya dan berakhlak mulia. 

Orang tua Juga perlu diperhatikan teman pergaulan anaknya, karena sangat bisa jadi pengaruh jelek temannya akan berimbas pada perilaku dan akhlak anaknya. Sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam: 

اَلرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيْلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ. 

“Seseorang bergantung pada agama temannya. Maka hendaknya ia melihat dengan siapa dia berteman.” 

Apalagi kita mengetahui bahwa sesuatu yang jelek akan mudah sekali mempengaruhi hal-hal yang baik, namun tidak sebaliknya, terlebih dalam pergaulan muda-mudi seperti sekarang ini yang cenderung melanggar batas-batas etika seorang muslim. Mereka saling berkhalwat (berdua-duaan antara lawan jenis), sehingga bisikan syaitan mudah sekali menjerumuskan dirinya ke jurang kenistaan. Atau pengaruh obat-obat terlarang yang dapat menjadikan dirinya bergantung dan merasa ketagihan terhadap obat-obat penenang yang diharamkan oleh Allah. 

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan (NARKOBA) yang dilakukan generasi muda kaum muslimin telah banyak menjeremuskan mereka kepada kehinaan dan kesengsaraan. Usaha yang telah kita curahkan beberapa tahun bisa saja menjadi sia-sia hanya karena anak kita salah memilih teman bermain atau teman di sekolah. Untuk itu, haruslah diperhatikan akhlak teman anak kita, apakah temannya itu memiliki pemahaman agama yang baik, apakah shalatnya baik, apakah dia senan-tiasa nasihat-menasihati dan tolong-menolong dalam kebajikan.

Sehingga dengan usaha orang tua dalam memperhatikan pendidikan islam kepada anak, maka orang tua tidak akan khawatir lagi untuk melepaskan anaknya diluar sana. Dan anak tersebut akan bisa menyesuaikan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk untuk dirinya sendiri dan akhiratnya, maka keseimbangan pun terjadi terhadap tujuan pada pendidikan yang hakikatnya bahwa pendidikan bukan hanya menciptakan manusia menjadi pintar saja namun juga menciptakan manusia yang berakhlakul kharimah. 

Karena perbedaan pendidikan dan pengajaran terletak pada penekanan pendidikan terhadap pembentukan karakter dan kepribadian peserta didik. Maka yang tepat adalah bagaimana orangtua mengedepankan pendidikan agama islam sebelum pendidikan yang lain. 











 






Senin, 07 Juni 2021

PENTINGNYA PENDIDIKAN KELUARGA

Nama : Jody Pramoja 

Nim   : 11901209

KRITIS MORAL

Peristiwa yang sangat memperhatikan, saat ini adalah kritisnya moral terhadap sebagian anak bangsa kita.

Apalagi sekarang ini tengah era digital, yang mana kita ketahui semua serba canggih bahkan dunia ini bisa ditelusuri hanya digenggaman kita dan juga sangat mudah akses oleh generasi muda saat ini.

Bisa kita katakan bahwa generasi milenial dengan perkembangan digital saat ini bagai dua sisi ujung pisau , jika dimanfaatkan maka akan berguna bagi si peguna dalam meraih sumber informasi dan bisa sebagai penunjang keterhampilan dan pengetahuan seseorang.

Apalagi saat ini kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara jarak jauh atau pembelajaran daring, sudah pasti media digital ini sangat diperlukan dalam situasi pandemi saat ini,  dalam tetap menjalankan proses pembelajaran.

Sehingga di era digital yang canggih ini sangat membantu dalam aspek pendidikan, sehingga seorang guru tetap dapat mengtransfer ilmu kepada peserta didik kapan dan dimanapun. 

Jika generasi milenial menggunakan dengan sangat baik kecanggihan digital saat ini seperti handphone maka banyak sekali yang bisa dimanfaatkan dalam meningkatkan prestasi belajar.

Namun,sebaliknya jika generasi milenial salah guna akan merugikan baik si penggunanya maupun orang lain. Tanpa kita sadari krisis moral tengah melanda anak muda di era milenial. Hal ini membuat kita prihatin dengan kondisi yang menimpa generasi penerus bangsa jika tetap dibiarkan akan seperti apa Indonesia kedepannya. Krisis moral saat ini lebih banyak terjadi di kalangan remaja. Karena pada fase remaja ini, anak masih mengalami ketidakpastian atau kurang mengetahui cara pengunaan media sosial secara baik dan sedang mencari jati diri yang sesungguhnya.



Mungkin kita belum lupa dengan peristiwa yang belum lama berlalu ini, video prank anak muda menimpa salah satu youtuber yang mana seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat justru memperlihatkan perilaku yang tidak beretika dengan berpura-pura memberikan bingkisan berisi sampah dan batu yang ia bagikan ke salah satunya ke transgender di tengah pandemik  kemudian ia membuat video seolah-olah permintaan maaf yang  ternyata hanya prank.

 Tidak lama setelah beredarnya video prank si youtuber tersebut aksi prank juga dilakukan oleh empat orang remaja di Kabupaten Bone Sulawesi Selatan yang mendatangi rumah sakit dan mengaku sebagai pasien corona, aksi prank terhadap petugas rumah sakit ini sangatlah tidak terpuji terlebih lagi beban dan tekanan kerja petugas kesehatan saat ini sangat tinggi di tengah wabah corona. perilaku-perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh remaja tersebut karena krisis moral yang berujung pada pelanggaran hukum. Sebegitu bobroknyakah etika anak muda di era milenial yang sepertinya tidak memiliki hati nurani di tengah musibah yang menimpa negeri ini untuk melakukan hal seperti itu demi eksistensi semata.

Inilah yang terjadi jika generasi muda tidak mendapatkan pendidikan moral yang baik, apapun akan mereka lakukan demi eksistensi semata, namun apa yang mereka lakukan seperti tidak memiliki hati nurani. 

Jadi sangat berdampak buruk jika media sosial disalah gunakan oleh seberapa generasi muda yang tidak bertanggung jawab, dan sangat merugikan banyak pihak terutama dikalangan masyarakat.

Krisis moral yang dialami khususnya remaja merupakan masalah yang telah meluas dan harus segera diselesaikan, karena dapat mengancam masa depan kehidupan mereka sendiri serta masa depan bangsa dan juga mempengaruhi anak-anak kecil yang sekarang lebih suka meniru para remaja. Krisis moral adalah permasalahan yang cukup kompleks yang harus sesegera mungkin di tangani dengan penanganan yang tepat.

Adapun salah satu faktor penyebab yaitu dari faktor keluarga, kenapa bisa dikatakan seperti itu karena kebanyakan dari sebagai remaja bermasalah terhadap moral seperti perbuatan dan tingkah lakunya disebabkan latar belakang dari kedua orangtua yang mengalami broken home. 

Karena si remaja tersebut karena belum siap mental dalam melihat peristiwa yang seharusnya tida ia lihat, maka ini menjadi suatu masalah terhadap diri remaja tersebut terutama terhadap psikis anak,  sehingga ia tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

Namun sebenarnya bukan hanya dari faktor keluarga yang broken home saja, namun banyak faktor-faktor yang lain yang menyebabkan krisisnya moral anak, salah satu diantaranya yaitu media sosial, internet, games, aplikasi menyenangkan seperti tik tok, snack video.

Seorang anak jika sudah dipercayai orangtua dalam menggunakan media sosial, yang seharusnya belum saatnya menggunakan media soisal dengan usia yang belum cukup. Maka sangat rentan salah guna, apalagi saat ini dengan games online yang sedang viralnya banyak anak-anak yang masih remaja bermain games tersebut.

Banyak anak-anak yang berani melawan dan membentak orangtuanya karena tidak dituruti kemauan seperti membeli kouta internet, bahkan lupa makan dan lupa beristirahat yang sangat resah dirasakan sebagaian orangtua kepada anaknya yang lagi masa kecanduan main games onilne. 

Bukan hanya itu saja banya sekali pengaruh-pengaruh buruk yang bisa menimpa remaja saat ini, contoh lain seperti aplikasi tik-tok terhadap perempuan muslimah yang mana telah kita ketahui banyak sekali perempuan muslimah yang krisis moral. Sehingga mereka tidak memiliki rasa malu lagi, dan tidak mengetahui hakikat dari seorang muslimah.

Kita bisa lihat begitu banyak video-video muslimah yang diperbudak oleh aplikasi tik tok, mereka berjoget joget dengan diiringi musik remix tanpa mereka berfikir bahwa itu bukan dari perilaku seseorang muslimah. Bahkan mereka sadar, mereka mengenakan jilbab namun jilbab yang seharusnya menutupi aurat menjadi sebatas fashion saja. 

Mereka menggunakan jilbab namun celana dan baju mereka menggunakan bahan ketat, sehingga lekuk tubuhnya kelihatan dan bisa dinikmati para lelaki, ditambah lagi bergoyang di aplikasi tik tok agar  bisa mendapatkan banyak like dan bisa popularitas semata.

Sungguh sangat prihatin sekali dengan moral dan akhlak para generasi milenial saat ini, dan jika tidak diatas sekarang ini juga bagaimana dengan masa depan negara Indonesia nanti. 

Seharusnya para pemuda merupakan penerus anak bangsa yang berguna bagi bangsa dan negara, malah sebaliknya jauh dari kata berguna. 

Selain itu, faktor yang mempengaruhi merosot nya moral pada remaja adalah memudarnya kualitas keimanan. Sekuat apapun iman seseorang, terkadang memang mengalami rasa naik dan turun nya iman itu sendiri. Ketika tingkat keimanan menurun, potensi kesalahan juga pasti akan terbuka. Hal ini sangat berbahaya bagi moral. 

Jika di biarkan terus menerus tentu akan membuat kesalahan semakin kronis dan merusak moral dari diri seorang tersebut. Seseorang yang melakukan suatu penyimpangan, sudah pasti dia adalah orang yang kadar keimanan nya lemah. Jika tidak, seharusnya ia sadar bahwa apa yang dia lakukan adalah perbuatan yang salah dan tidak seharusnya dilakukan. Seseorang yang beriman, pasti memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik dan tidak akan melakukan hal yang menyimpang.

Maka dari masalah moral diatas makan ada beberapa cara bagaimana mengatasi krisis moral terhadap generasi milenial di era digital ini. 

Pertama, menanamkan pendidikan karakter diusia dini. 

Anak adalah generasi penerus bangsa yang membutuhkan pendidikan serta pemenuhan hak-hak nya untuk dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya karena sejatinya karakter yang baik dapat dibentuk sejak dini. Dalam menerapkan pendidikan karakter ini sebaiknya tidak hanya mengandalkan pendidikan formal saja, melainkan pendidikan karakter ini juga dapat ditanamkan dalam lingkungan keluarga yang merupakan madrasah pertama atau agen utama dalam membentuk karakater yang baik pada anak.

Pendidikan karakter  dini ini sangat membantu anak dalam bekal menuju dunia pendidikan yang formal, namun pendidikan diusia dini yang berperan penting adalah kedua orangtua. Karena pendidikan keluarga merupakan madrasah pertama yang dirasakan oleh anak.

Oleh karenanya orang tua harus memperhatikan sekali terhadap pendidikan usia dini kepada anak sebelum mereka memasuki jelajah yang lebih luas diluar sana.  Jika orang tua benar dan sungguh-sungguh dengan ikhlas dalam mendidik anak maka akan menghasilkan moral anak yang baik, sopan dan patuh, dan anak akan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. 

Namun melihat perkembangan zaman sekarang, banyak orang tua yang lebih mengedepankan kepentingan pekerjaan daripada kepentingan anak. Sehingga banyak remaja yang kurang perhatian dan merasa bebas mengatur jalan hidupnya sendiri. Padahal kita ketahui tugas orangtua bukan hanya mencari uang dan bukan hanya memberikan makan kepada anak, tetapi orang tua juga harus memperhatikan pendidikan anak, demi menjadi anak tersebut anak yang berilmu dan berakhlak mulia. 

Kedua, Memilih Teman Bergaul di Lingkungan yang Tepat.

Pergaulan sangat memengaruhi karakter dari dalam diri seseorang, apalagi pada tahap remaja. Mereka sangat mudah dipengaruhi oleh orang lain. Oleh karena itu orang tua sebagai agen utama sebaiknya lebih memerhatikan serta memantau lagi bagaimana pergaulan anak-anak mereka diluar dan dengan siapa saja mereka berada di  luar lingkup rumah.

Dalam agama islam pun sangat diatur dalam memilih teman, sebagaimana Allah memerintah agar berteman dengan orang yang sholeh :

Allah menyatakan dalam Al Qur’an bahwa salah satu sebab utama yang membantu menguatkan iman para shahabat Nabi adalah keberadaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah mereka. Allah Ta’ala berfirman,

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آَيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali ‘Imran: 101).

Allah juga memerintahkan agar selalu bersama dengan orang-orang yang baik. Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur).” (QS. At Taubah: 119).

Jadi selaku orang tua, bukan hanya memberi makan kepada anak, dan bukan hanya memberikan fasilitas yang mereka inginkan saja tapi orang tua harus bisa memperhatikan pendidikan anak. Namun yang sangat dan harus ditekankan orang tua kepada anak yaitu pendidikan agama, karena jika pendidikan agama ini sudah berikan kepada anak ketika diusia dini maka anak akan lebih terjaga dan terbentengi dari sifat dan perilaku yang buruk. 

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis moral remaja. Seharusnya remaja lebih mendengarkan banyak nasehat dan motivasi dari keluarga, guru maupun sahabat untuk mendorong remaja ke pergaulan yang lebih baik. Remaja hendaknya dapat membatasi diri dari hal-hal negatif yang termasuk dalam kenakalan remaja. Lingkungan juga hendaknya mendukung secara moral agar para remaja tidak terjerumus ke dalam kenakalan remaja. Dan pemerintah, guru juga orang tua hendaknya memberikan pengarahan yang baik serta interaktif bagi remaja dan juga membimbing para remaja ke dalam kegiatan-kegiatan positif yang lebih bermanfaat.




Minggu, 18 April 2021

PENTINGNYA MANAJEMEN SEKOLAH DALAM MEMBANGUN SEKOLAH YANG BERKUALITAS DAN BERMUTU

Nama : JODY PRAMOJA 

Nim     : 11901209

LAPORAN BACAAAN

MAGANG 1 





Meskipun terdapat banyak faktor, berbagai studi yang dilakukan satu dekade belakangan menunjukkan bahwa kepemimpinan di level sekolah adalah salah satu faktor yang paling signifikan dalam mempengaruhi kinerja siswa.

Tim peneliti dari Stanford University, Amerika Serikat, yang mengobservasi 1.800 sekolah di tujuh negara termasuk Brasil dan India, menemukan bahwa perbedaan antara sekolah dengan performa tinggi dan rendah hampir 50%-nya sendiri ditentukan oleh kualitas dan kebijakan dari kepala sekolah.

Jadi dalam menentukan performa sekolah atau performa siswa, itu sangat berpengaruh dari perannya kepala sekolah dari sekolah tersebut .

Sayangnya, di Indonesia sendiri hingga kini peran kepala sekolah masih dianggap sekadar pekerjaan administratif dan kebanyakan tidak terlibat dalam upaya perbaikan kualitas pengajaran.

Padahal kita ketahui bahwa Kepala sekolah adalah leader sebagai administrator, supervisor dan sebagai manajer dimana kepala sekolah telah melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan mengoordinasikan dalam suatu program sekolah dengan baik.

Oleh karena itu kepala sekolah sangat menentukan sekali dalam menuju sekolah yang berkembang dalam mengerakkan seluruh bidang di sekolah baik itu eksternal maupun internal.

Karena kita ketahui bahwa manajemen sekolah adalah sistem tata kelola yang diterapkan disekolah secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan, misalkan: pendidikan yang baik, prestasi yang meningkat, peningkatan sarana dan prasarana. Contoh dalam aspek internal kepala sekolah harus hebat dalam mengelola perpustakaan, laboratorium, saran fisik lainnya, sumber dana, pelaksanaan evaluasi pendidikan, dan hubungan antar guru, murid. 

Sedangkan manajemen dalam aspek eksternal meliputi hubungan dengan pihak luar sekolah seperti masyarakat, dewan pendidikan, dinas pendidikan maupun pihak lain yang terkait dengan fungsi sekolah.    





  Kita bisa liat dari hasi riset oleh tim SMERU bahwa sangat sedikit dari kepala sekolah tersebut - hanya 26% - yang berinisiatif mengamati proses belajar di dalam kelas, setidaknya sekali dalam satu bulan.

Ironisnya, tim SMERU juga menemukan bahwa mayoritas kepala sekolah sudah merasa puas dengan kinerja guru-guru yang tergolong buruk – 2,5 dari 8,0 berdasarkan instrumen SMERU.

Bahwa bisa dikatakan ini salah satu masalah dari kurangnya performa dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, karena kurangnya adil seorang pemimpin atau kepala sekolah dalam memperhatikan perbaikan kualitas pengajaran di sekolah tersebut.

Bisa jadi sebagaian kepala sekolah saat ini kurangnya mengetahui fungsi dan peran dari kepemimpinan dalam membangun manajemen sekolah .

Padahal penerapan manajemen dalam pendidikan sangatlah penting, karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia, bahkan merupakan salah satu dinamisator pembangunan itu sendiri, sehingga dapat dikatakan manajemen pendidikan merupakan sub sistem dari manajemen pembangunan nasional. 


Bisa kita lihat artikel yang dilansir diatas menurut menteri keuangan alokasi dana pendidikan sudah cukup besar namun permasalahan pendidikan tidak hanya dapat diselesaikan dari sisi anggaran saja, yang menjadi persoalan adalah masalah manajemen dan efektivitas belajar anak di sekolah.

Di Indonesia sendiri terlihat jelas bahwa rendahnya mutu/kualitas pendidikan disebabkan oleh peran dan kepemimpinan kepala sekolah sebagai top leader. Jika dilihat dari besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah serta pentingnya kemimpinan tersebut dalam meningkatkan kinerja guru dan seluruh warga sekolah, maka usaha yang maksimal diperlukan dalam proses panjang yang telah direncanakan atau diprogram dengan baik. Namun kenyataan yang ada tidak sedikit kepala sekolah yang hanya berperan sebagai pimpinan formalitas dalam sebuah sistem atau hanya sekedar sebagai pemegang jabatan struktural sambil menunggu masa purna tugas.

Padahal dari fungsi dari kepala sekolah dengan kepemimpinannya diharapkan mampu mengembangkan dan mengubah manajemen sekolah. Seorang kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan menghadapi tanggung jawab yang berat, untuk itu harus memiliki persiapan memadai, baik mental maupun psikologis dalam mengemban tugasnya, terutama dalam menghadapi segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi untuk menciptakan dan memberikan kenyamanan bagi guru dan siswa di sekolah. 

Namun saat ini masih ada kepala sekolah yang memiliki kekurangan dalam wawasan, mental yang rendah, kurangnya dalam bersosialisasi yang seharusnya seorang pemimpin itu bisa berpengaruh kepada kepemimpinannya menjadi tidak tercapai atau terpenuhi.

Dari permasalahan diatas bisa kita katakan bahwa perlunya dilakukan upaya-upaya perbaikan salah satunya menyelenggarakan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Karena secara umum manajemen Berbasis Sekolah ini merupakan model pengelolaan yang memberikan sifat otonomi yaitu kewenangan atau tanggung jawab besar terhadap sekolah itu sendiri, maka hal tersebut bisa membuat dorongan partisipasi dari guru, siswa, kepala sekolah atau warga sekolah lainnya seperti orangtua siswa ataupun dari masyarakat dalam  meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan kebijakan nasional serta peraturan perundang-undangan. 

Dari pengalaman yang ada bahwa permasalahan yang dihadapi kepala sekolah dalam manajemen bukan hanya dari agaran saja, yang mana sudah dinuklir oleh kementerian keuangan bahwa alokasi dana untuk pendidikan cukup besar namun emang bukan dari angaran saja yang menjadi sebuah masalah. 

Jadi, dalam manajemen sekolah efektif  warga sekolah beserta fungsinya sangatlah penting seperti kita ketahui fungsi dari kepala sekolah adalah mengambil kebijakan dalam jangka yang panjang contohnya seperti kepala sekolah merencanakan agaran yang akan dibutuhkan di sekolah tersebut.

Adapun fungsinya guru yaitu seorang guru harus mempunyai profesional dalam mengajar karena dengan kreatif dan cemerlangnya guru dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat penting terhadap rangsangan minat belajar siswa, dan seorang guru selalu berupaya meningkatkan kualitas belajar mengajar di dalam kelas. 

Serta peserta didik adalah individu yang dididik, adapun kualitas dari peserta didik bisa dilihat dari hasi pembelajaran seperti dari nilai akhir dan perubahan sikap atau tingkah laku. Karena tujuan hakikat dari pendidik bukan hanya menciptakan anak didik yang pintar saja namun yang paling utama bagaimana seorang pendidik merubah akhlak peserta didik menjadi baik.

Maka seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang melayani diantaranya mengakuinya keberadaan guru dengan empati, bersifat terbuka saling menerima saran dan nasehat, dan pemimpin harus mengembangkan manajemen sekolah efketif bukan hanya tertuju pada perbaikan proses belajar saja karena jika manajemen sekolah itu baik maka proses belajar mengajar pun pasti efektif.

Dari masalah diatas dapat dikatakan bahwa masalah dalam menjalankan manajemen sekolah bukan hanya dari segi agaran namun juga terhadap mutunya proses dalam pembelajaran oleh karenanya seorang kepala sekolah harus lebih bijak dalam bertindak supaya masalah-masalah pendidikan yang ada di sekolah segera teratasi dengan mengupgrade kembali apa tujuan dari pendidikan nasional dalam manajemen sekolah efektif.

Adapun yang harus diperhatikan dan di berbaiki dalam manajemen yaitu, kepala sekolah harus mengatur kembali dalam hal manajemen keuangan, karena anggaran keuangan inilah yang mampu memfasilitasi sekolah dan mencukupkan kebutuhan yang ada di sekolah tersebut.

Bukan hanya itu saja kepala sekolah harus memiliki jaringan kerja sama dari eksternal atau di luar sekolah, jika hal tersebut terlaksanakan maka mudahnya pembangunan untuk sekolah tersebut, misalnya bekerja sama dengan perusahaan atau bank dan personal, walaupun subangsih tidak berupa tetap semua itu berfungsi dalam perkembangan di sekolah tersebut.

 Namun yang bisa menyebabkan manajemen keuangan atau angaran bermasalah bukan hanya kekurangan angaran yang didapat biasanya hal ini dikarenakan dari masih adanya mental koruptor dari sebagaian pengelolaan, makanya jika ingin sekolah maju dan bisa tercapai sesuai tujuan pendidikan makan hilangkan mental-mental koruptor.

Bukan hanya itu saja sekolah bisa membuat unit-unit usaha yang bisa membantu meningkatkan pemasukan  keuangan di internal sekolah. 

Maka dari itu semua jika masalah-masalah ini tidak akan terjadi lagi atau terulang kembali maka, sebelum membentuk organisasi yang ada di sekolah pilihlah seorang pemimpin dengan melihat akhlak baiknya, karena seorang pemimpin bukan hanya kepiawaiannya saja dalam memimpin namun yang utama dilihat seorang yang akan dijadikan seorang pemimpin adalah yang berakhlak baik, memiliki sikap takut kepada Allah tuhan semesta alam, memiliki sikap jujur yang terpenting dan sikap saling menghargai dan saling menghormati. 

Maka in syaa Allah dengan kita bijak dalam memilih pemimpin untuk organisasi yang ada di sekolah, maka tidak akan pernah dan salah dalam memilih dan akan merasa progress yang baik dalam perkembangan di sekolah tersebut.

Hal ini sangat penting untuk di ketahui oleh para calon pendidik atau calon guru yang nanti akan terjun langsung kelapangan pendidikan sekolah. Karena dengan pengalamanlah yang bisa membantu untuk menuju pendidikan sekolah yang lebih baik. Apalagi saat ini pendidikan terus bersiang secara global, secara ketat dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Bisa kita lihat bahwa indonesia untuk di Asia sendiri saja masih tertinggal jauh peringkat pendidikannya dari Malaysia dan Brunei darussalam, mudah mudahan pemerintah bisa mengatasi masalah-masalah yang menyebabkan menurunnya mutu dalam pendidikan atau terhambatnya menuju kualitas pendidikan yang baik, karena masalah-masalah yang bisa belum bisa diatasi pendidikan saat ini. 

Semoga dengan semua ini lembaga pendidikan dapat termotivasi untuk meningkatkan kualitas atau mutu dalam pendidikan sehingga bisa menciptakan generasi-generasi yang berakhlak mulia dan pengatuhan yang tinggi, namun dengan semua itu masih banyak pemuda-pemudi yang sudah terdidik telah menujukan taringnya kepada dunia mengenai hasil risetnya atau hasil ciptaannya. 

Dan semoganya nanti indonesia bisa menciptakan atau menghasilkan  pendidik-pendidik yang baik yang nantinya mampu menjadikan para pendidik yang hebat yang bisa membuat kualitas pendidikan di indonesia bisa menyamai pendidikan di Asia yang sudah berkembang pesatnya dalam hal pendidikan.

Namun semoga itu bukan semudah kita membalikkan telapak tangan, pendidikan indonesia selalu berusaha memperbaiki masalah-masalah yang di hadapi seluruh sekolah yang ada di Indonesia, juga memperhatikan kepentingan-kepentingan yang di perlukan oleh kependidikan seperti fasilitas dan saran prasarana yang bisa membantu menunjang kualitas pendidikan di indonesia, karena bisa kita lihat masih banyak sekolah yang jauh dari kata berkecukupan seperti di daerah-daerah terpencil, yang sulit untuk dijangkau keberadaannya dengan masalah akes yang sulit dan akses internet yang tidak memadai, wajar saja kurangnya wawasan dan pengetahuan karena untuk bisa sekolah dan bisa menerima ilmu dari guru saja sudah cukup tanpa merasakan dunia pengetahuan yang luas seperti bisa mencari sumber belajar dari internet.


#RESEPECT_FOR_EDUCATION_INDONESIAN

Rabu, 27 November 2019

RESENSI BUKU 88 Amalan Ringan Pembuka Pintu Surga Karya H. Ma'ruf, M.Ag.

RESENSI BUKU
88 Amalan Ringan Pembuka Pintu Surga
Karya H. Ma'ruf, S.Ag., M.Ag.
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu
Farninda Aditya, M.Pd.
Di Susun Oleh
Jody Pramoja
(11901209)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
2019



Identitas Penulis.
Nama: H. Ma'ruf, S.Ag., M.Ag.
TTL : Pemangkat, 1 Januari 1971
Riwayat Pendidikan: MIS PIP Pemangkat Angkatan 1984, MTsN Pemangkat Angkatan 1987, PGAN Pontianak Angkatan 1990, S1 Jurusan Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Pontianak 1995, S2 IAIN Waisongo Semarang 2001-2003


Identitas Buku.
Judul Buku     : 88 Amalan Ringan Pembuka Pintu Surga
Pengarang      : H. Ma'ruf, S.Ag., M.Ag.
Editor             : M. Trisna Nugraha, S.Pd.I., M.Pd.I
Penerbit          : STAIN PONTIANAK PRESS
Tempat Terbit: Pontianak
Tahun Terbit  : 2012
Tebal Buku    : xvi+248 Halaman

Buku 88 Amalan Ringan Pembuka Pintu Surga yang dikarang oleh H. Ma'ruf, S.Ag., M.Ag. ini membahas tentang beberapa ibadah yang sukar untuk diamalkan, namu dapat menolong kita untuk meraih surga Allah Subhanahu Wata’ala.

Bagian pertama buku ini berisi gambaran surga dengan segala kenikmatannya, bagian kedua buku ini merupakan kumpulan dan paparan 88 amalan kebaikan yang “ringan” untuk bisa meraih surga, dan bagian ketiga dari buku ini berisi doa-doa pembuka pintu surga yang dapat menghantarkan seorang muslim ke surga.

Adapun kelebihan dari buku ini yaitu isinya yang sangat mudah untuk dipahami. Bahasa yang digunakan dalam buku ini cukup membuat kita para pembaca menjadi tersentuh dan membuat hati kita menjadi tergerak untuk bisa mengamalkan amalan-amalan yang ringan atau yang selama ini kita anggap remeh, ternyata dapat membuat diri kita lebih dekat dengan surganya Allah Subhanahu Wata’ala sehingga cita-cita yang pasti ada di dalam setiap diri seorang mukmin dapat tercapai atau diraih melalui materi-materi yang disampaikan di dalam buku ini.

Buku ini sangat direkomendasikan kepada semua kalangan, baik yang remaja maupun yang dewasa dikarenakan semua materinya sangat sejalan dengan realita umat dalam beribadah.

Senin, 21 Oktober 2019

NARASI "LITERASI & PERADABAN GEMILANG"

Nama : Jody Pramoja 
  Nim : 11901209     




Bismillahirrohamnirrohim
Assalamualaikum warahmatullah wabaraktuh
Segala puji bagi Allah subahanu wata'ala yang mana selalu memberikan limpahan nikmat terutama nikmat sehat kepada saya yang mana kali ini saya dapat memaparkan hasil pengetahuan saya demi untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang diampu Ibu Farninda Aditya, M.Pd, baiklah disini saya akan menuliskan yang saya dapat disaat mendengarkan permateri yaitu bang Pay Jarot Sujarwo ketika menjelaskan tentang "LITERASI & PERADABAN GEMILANG" dalam acara "Pontianak Creative and culinary Festival 2019"


 Permateri yaitu bang Pay Jarot Sujarwo menjelaskan pengertian dari literasi dan memaparkan semua dari peradaban gemilang.

* Pengertian Literasi 
  • Secara umum literasi adalah kemampuan individu mengolah dan memahami informasi saat membaca atau menulis.
  • Menurut kamus online Miriam Webster ialah kualitas atau kemampuan "melek aksara" yang didalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis serta kemampuan untuk mengenai dan memahami ide-ide yang di sampaikan secara visual (video, gambar).
* Perintah membaca dan pentingnya membaca dalam dunia literasi 
     Dalam islam perintah untuk  membaca itu merupakan pondasi pengetahuan dan bukan hanya untuk Nabi Muhammad SAW tetapi perintah membaca juga untuk seluruh umat manusia dan perintah untuk terlibat dalam dunia literasi itu sudah sejak 1400 tahun lalu dan sampai kapanpun. Jadi bahwa kita sebagai umat islam itu memang diperintahkan untuk membaca dan diperintah untuk terlibat dalam dunia literasi.
Sebagaimana dalam titah literasi dari Allah sebagai berikut :

  • Nabi Adam diberi kemampuan membaca (menyebutkan nama-nama beda) 
  • Nabi Musa diajarkan membaca alam lewat Nabi Khaidir
  • Nabi Yusuf as. Diberikan kemampuan membaca dan menyembuhkan penyakit 
  • Nabi Sulaiman diberi kemampuan membaca bahasa binatang 
* Literasi merupakan tulang punggung peradaban 
  Seperti peradaban Yunani, peradaban Romawi Kuno, peradaban Mesir, peradaban Cina atau lembah kuning, peradaban india dan peradaban islam, peradaban islam yaitu membentang dari barat sampai ketimur seperti kitab-kitabnya, ilmu-ilmunya pengetahuan yang disebarkan oleh islam itu menjadi inspirasi orang seluruh dunia.

 Jejak Sejarah Literasi Islam
  • Tahun 815, di baghdad terdapat lebih dari 1 juta buku dibaitul hikmah
  • Upah dari penerbitan buku bagi parah penulis adalah emas seberat buku yang ditulis
  • Tahun 891, terdapat lebih dari 100 perpustakaan umum di baghdad
  • Abad ke-10 Sultan Al Hakim dari Cordoba punya koleksi pribadi 400,000 buku
  • Sullas Al Azis dari dinasti Fatimiyah punya koleksi 1,6 juta buku
* Warisan Peradaban 
  • Mesir Mewariskan peradaban pasca kematian (pyramid, artefak, dll) 
  • Yunani mewariskan peradaban filsafat 
  • Islam membangun peradaban ilmu, dalam bentuk teks dan pemikiran, Artinya itu tertulis dalam teks dan kemudian dimasukkan dalam pemikiran teks dan pemikiran itulah yang menjadikan konsep dalam kehidupan kita. 

Sekian materi atau pengetahuan yang saya dapat paparkan dalam mengikuti kegiatan "LITERASI ISLAM & PERADABAN GEMILANG" mudah mudahan ini bermanfaat atau bisa menambah wawasan teman-teman yang membacanya termasuk diri saya sendiri, jika masih ada kekurangan mohon dimaklumi karena yang sempurna hanya milik Allah subahanu wata'ala dan yang kurang itu datangnya pada diri saya sendiri sekian terimakasih.
Wa'alaikumussalama warahmatullah wabaraktuh.

      

Kamis, 17 Oktober 2019

"RESUME SKRIPSI"

Bismillahirrohmanirohim Assalamualaikum warahmatullah wabaraktuh

RESUME SKRIPSI 

Nama : Jody Pramoja
NIM    : 11901209
Kelas  : PAI B
















A. Cover
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS VB SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN)  14 PONTIANAK 
TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI


OLEH

SITI RAHMAWATI
1121100026




JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) 
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) 
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK 
TAHUN 2016/1437 H



B. Motto 
"PANDANGLAH HARI INI, KEMARIN ADALAH MIMPI DAN ESOK HARI HANYALAH VISI. TETAPI, HARI INI YANG SUNGGUH NYATA. MENJADIKAN KEMARIN SEBAGAI MIMPI BAHAGIA, DAN SETIAP HARI ESOK SEBAGAI VISI HARAPAN"



C. Abstrak
           SITI RAHMAWATI, Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Quran Menggunakan Metode Drill Pada Siswa Kelas V B Sekolah Dasar Negeri (SDN)  14 Pontianak Tahun Pelajaran 2015-2016 : Jurusan PAI Fakultas Tarbiyah dab Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN)  Pontianak, 2016
         Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil survey awal penelitian menemukan bahwa kemampuan siswa kelas V B SDN 14 Pontianak Kota masih rendah khususnya dalam membaca Al-Quran, terbukti hanya 45% siswa mampu membaca Al-Quran dengan baik dan benar serta metode pembelajaran yang dipilih guru bersifat menoton sehingga menimbulkan kebiasaan siswa. 
           Masalah penelitian ini adalah mengetahui tentang :
 1) Bagaimana kemampuan membaca Al-Quran menggunakan metode drill pada siswa kelas V B sebelum menggunakan metode drill di sekolah Dasar Negeri 14 Pontianak Tahun Pelajaran 2015-2016. 2) Bagaimana kemampuan membaca Al-Quran setelah menggunakan metode drill siswa kelas V b Sekolah Dasar Negeri 14 Pontianak Tahun Pelajaran 2015-2016. 3) Apakah terdapat peningkatan kemampuan membaca Al-Quran antara sebelum dan sesudah menggunakan metode drill siswa kelas V B Sekolah Dasar Negeri 14 Pontianak Tahun Pelajaran 2015-2016.
          Bentuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau classroom action research adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktek dab proses pembelajaran.


D. Daftar isi
                                       Halaman 

ABSTRAK 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN 
BAB I PENDAHULUAN
          A.  Latar Belakang 
          B. Fokus Penelitian 
          C. Tujuan Penelitian 
          D. Manfaat Penelitian 
BAB II MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN MENGGUNAKAN METODE DRILL 
         A. Kemampuan Membaca Al-Quran 
              1. Keutamaan membaca Al-Quran 
              2. Pengertian kemampuan 
              3. Pengertian membaca Al-Quran 
              4. Pengertian membaca
              5. Manfaat membaca 
              6. Proses membaca 
              7. Tujuan membaca 
              8. Prinsip-prinsip membaca pemahaman 
              9. Tiga jenis petunjuk didalam Al-Quran 
             10. Kemampuan dan keterampilan membaca Anak
         B. Metode Drill
             1. Pengertian metode drill
             2. Tujuan metode drill
             3. Kelebihan metode drill (latihan siap) 
            4. Kelemahan metode drill (latihan siap) 
           5. Usaha mengatasi kelemahan metode drill
          6. Langkah-langkah metode drill
          7. Hipotesis 
BAB III METODE PENELITIAN 
       A. bentuk dan jenis penelitian 
          1. Bentuk penelitian 
          2. Jenis penelitian 
          3. Rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) 
               a. Tahap siklus
               b. Perencanaan tindakan
               c.  Pelaksanaan tindakan dan pengamatan
              d. Refleksi 
          4. Lokasi penelitian 
          5. Sumber data
          6. Teknik pengumpulan data
              a. Observasi 
              b. Pengukuran
              c. Dokumentasi 

          7. Teknik Analisis Data
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN 
      A. gambaran Umum Lokasi Penelitian 
          1. Identitas SD Negeri 14 Pontianak 
          2. Sejarah Singkat Berdirinya sd Negeri 14 Pontianak 
          3. Visi dan misi Madarasah
          4. Tujuan SD Negeri 14
          5. Keadaan Dewan Guru SD Negeri 14
          6. Keadaan Murid
          7. Fasilitas keadaan bangunan dan ruangan belajar di SD Negeri 14
          8. Potensi yang memiliki dan yang telah dikembangkan 
       B. Siklus Penelitian Dab Hasilnya
           1. Pra-siklus
           2. Siklus Pertama 
           3. Siklus kedua
           4. Siklus ketiga
       C. Pembahasan Hasil Kemampuan Belajar Siswa
BAB V PENUTUP
        A.  kesimpulan 
        B.  Saran
DAFTAR PUSTAKA 
  LAMPIRAN


E. Kutipan Teori
  Menurut Nawawi (1994:45) Salah satu alat komunikasi antar manusia adalah bahasa, dengan bahasa orang data menyampaikan apa yang terasa dihatinya kepada orang lain. 
   Menurut Tampubolon (1987:6-7) kemampuan berasal dari kata "mampu" yang berarti kuasa (bisa, sanggup melakukan sesuatu, dapat, berdaya, kaya, mempunyai harta berlebihan).
   Menurut Mary Leonhardt, (1999:27), Anak-anak harus gemar membaca agar dapat membaca dengan baik. Mereka hanya akan bersedia menggunakan sebagian besar waktunya untuk membaca jika mereka memang gembar membaca. 
    Menurut Winja Sanjaya (2009:54), mengatakan bahwa dari hasil studi model PTK yang kemudian penulis namakan PTK model siklus. Dinamakan model siklus, karena model ini lebih menonjolkan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap peneliti mislnya guru dalam setiap kali putaran.
   Menurut Djunaidi Ghony (2008:86), Mengemukan bahwa skenario tindakan pembelajaran dan pengadaan alat dalam pelaksanaan tindakan serta personal yang akan dilibatkan dan lain-lain yang terkait dengan pelaksana tindakan.
   Menurut Sugiyono (2012:224-226). Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
   Menurut Muttaqien Said (2006:7). Al-Quran bacaan mulia,  setiap muslim yakin, membaca Al-Quran adalah amal yang paling mulia. Sebab yang dibaca itu adalah amal yang paling mulia. Sebab yang dibaca itu adalah kalamullah. Al-Quran sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin baik dikala senang maupun susah.
   Menurut Fatihuddin (2015-162), sangat dianjurkan untuk sering-sering membaca Al-Quran.
    Menurut Nashruddin Baidan (2011:29-30). Berbagi defenisi Al-Quran telah diberikan oleh para ulama sesuai dengan latar belakang keahlian mereka masing-masing.
    Menurut Farida Rahim, (2005:12-13) Perkembangan ilmu membaca merupakan proses yang kompleks. Proses ini melibatkan sejumlah kegiatan fisik dan mental. Proses membaca terdiri aspek yaitu sensori, preseptual, urutan, pengalaman, pikiran, pembelajaran, asosiasi, sikap dan gagasan.

F. DAFTAR PUSTAKA
1) Nawawi, pedoman membaca Al-Quran (ilmu tajwib),  (Jakarta pusat: 3 mei 1994)
2) Tampubolon, kemampuan membaca teknik membaca efektif dan efisien. (Bandung : 1987)
3) Mary Leonhardr, cara menjadikan Anak anda kerajinan membaca. (Mizan, media utama,  1999)
4) Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta kencana, 2009)
5) Djunaidi Ghony, penelitian Tindakan Kelas. (Malamg, 2008)
6) Sugiyono, metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R dan D. (Al Fabeta Bamdung, 2012)
7) Muttaqien Said, Menuju Generasi Quran Panduan menghafal Al-Quran. (penerbit firma rodheta : 2006)
8) Fatihuddin, sejarah Al-Quran kandungan dan keutamaannya. (Yongyakarta:2015)
9) Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran Al-Quran, (Pustaka belajar)
10) Farida Rahim, pengajaran membaca disekolah dasar, (Jakarta : oktober 2005).


Sekian dan terimakasih
Mohon maaf jika masih banyak kekurangan.